Saat kamu pertama kali masuk SMP/MTS,
ngerasa beda, nggak? Ya beda pasti iya, baik dari segi
lingkungan, teman, guru dll.
Banyak permasalahan yang muncul
saat duduk di bangku SMP/MTS. Permasalahan itu baik masalah pribadi, belajar,
sosial dll. Mengapa ini terjadi saat di SMP/MTS ?
Dulu ketika di SD/MI
rasanya sangat menyenangkan, yang ada hanya bermain baik dengan teman laki-laki
maupun dengan teman perempuan.
Bapak Ibu guru tidak banyak
memberikan tugas, bahkan beliau tak jarang melihat saat kami bermain di halaman
sekolah.Begitu pula dengan teman-teman, tidak ada persaingan, tidak ada rebutan
pacar, tidak ada perkelahian yang membahayakan.
Hal ini sangat
berbeda dengan di SMP/MTS. Saya banyak menemukan masalah yang di alami oleh
teman-teman bahkan ada juga masalah yang saya alami sendiri. Adapun
permasalahan yang muncul antara lain adalah merasa pribadi rendah diri karena
bentuk fisik yang mengalami perkembangan dan perubahan ( dari kurus menjadi
gendut, mulai tumbuh jerawat dll ), ada yang sedih karena kehilangan teman
SD/MI atau berpisah dengan teman SD/MI karena beda sekolah, ada masalah belajar
karena banyaknya jumlah pelajaran yang berbeda waktu SD/MI, banyaknya tugas yang diberikan oleh guru,
waktu belajar di sekolah yang lebih lama.
Itulah gambaran
perbedaan sekolahku dulu dan sekolahku sekarang. Untuk lebih jelasnya di bawah
ini dituliskan pokok- pokok perbedaan
pendidikan tingakat SD/MI dan SMP/MTS.
FORMAT POKOK-POKOK PERBEDAAN
PENDIDIKAN TINGKAT SD/MI DAN SMP/MTs.
NO
|
Hal-hal yang perlu diperhatikan
|
Tingkat
SD/MI
|
Tingkat
SMP?MTs
|
1.
|
Awal masuk sekolah
|
Tidak ada kegiatan MOPDB/ masa
orientasi peserta didik baru
|
Ada kegiatan MOPDB/ masa
orientasi peserta didik baru
|
2.
|
Seragam
|
Putih Merah
|
Putih Biru
|
3.
|
Jam bangun
|
Mepet jam masuk sekolah
|
Lebih awal
|
4.
|
Jarak sekolah dari rumah
|
Dekat
|
Lebih jauh
|
5.
|
Waktu di rumah
|
Lebih banyak
|
Lebih sedikit
|
6.
|
Jam belajar di sekolah
|
Lebih sedikit/ sebentar
|
Lebih banyak/ lama
|
7.
|
Fasilitas sekolah
|
Kurang lengkap
|
Lebih lengkap
|
8.
|
Teman
|
Teman baru, teman TK
|
Teman baru, teman TK, teman SD/
MI
|
9.
|
Kegiatan ekstrakurikuler
|
Lebih sedikit
|
Lebih banyak pilihan
|
10.
|
Lama pendidikan
|
6 tahun
|
3 tahun
|
11.
|
Cara belajar
|
Lebih banyak mendengarkan
|
Lebih banyak berpikir dan
kegiatan kelompok
|
12.
|
Perpustakaan
|
Kurang lengkap
|
Lebih lengkap
|
13.
|
Arah peminatan
|
Minat belajar
|
Minat belajar, dan arah
karir/pekerjaan
|
14.
|
Bermain
|
Teman sedesa/ sekomplek
|
Teman sedesa, luar
desa/kecamatan
|
15.
|
Kalau ulang tahun
|
Di beri ucapan
|
Di guyur air, di tabur tepung,
dilempar telur dll
|
16.
|
Masalah yang dialami
|
Lebih jarang
|
Lebih banyak/ komplek
|
17.
|
Guru yang mengajar
|
Guru kelas
|
Guru mata pelajaran
|
18.
|
Pelayanan BK
|
Guru kelas
|
Guru BK / Konselor
|
19.
|
Ujian Nasional
|
Tidak ada Ujian Nasional
|
Ada Ujian Nasional
|
20.
|
Arah Studi Lanjut
|
Ke SMP/ MTs
|
Ke SMA, SMK
|
| | |
|
CERITA
Andin begitu bangga saat pertama kali masuk sekolah di SMP. Dia sudah
mempersiapkan semua perlengkapan sejak semalam.
Andin bangun pagi-pagi, setelah berseragam Andin berdiri
di depan cermin dan berkata dalam hatinya, ” wah cantik sekali aku dengan
seragam baruku di SMP, pakai rok panjang berwarna biru, beda saat aku di SD
pakai rok pendek berwarna merah. “
Pertama masuk
sekolah aku mengikuti upacara pembukaan MOPDB ( masa orientasi peserta didik
baru ).
Andin baris di urutan kedua.Dia sangat senang dan
semangat mengikuti kegiatan MOPDB selama satu minggu. Setelah
satu minggu menjalani kegiatan MOPDB, mulailah ada pembagian kelas dan
menempati kelas sesuai dengan daftar pembagian kelas yang ditempel di papan.
Ketika berada di dalam kelas, Andin mengamati satu
persatu temannya, ternyata tidak satupun di dalam kelas yang dulunya adalah
teman SD. Andin mulai merasakan kesedihan, kesepian, dan tidak nyaman berada di
dalam kelas.
Andin mulai tidak bersemangat untuk ke
sekolah, karena dia merasa sendirian di dalam kelas itu. Teman SD-nya yang
sekarang satu sekolah dengannya ternyata berada di kelas yang berbeda. Andin
bilang ke ibunya bahwa dia ingin pindah kelas yang ada teman SD-nya dulu. Ibu
Andin memberikan pengertian kepadanya bahwa di SMP itu temannya lebih banyak,
berasal dari berbagai SD / MI, untuk itu Andin harus belajar mau bersosialisasi
dengan teman-teman baru di dalam kelasnya dan nanti bila istirahat bisa menemui
temannya waktu SD dulu. Tidak selamanya kita harus berteman dan bermain dengan
teman yang sama atau dengan teman yang itu-itu terus.
Semakin banyak teman maka kita akan
bertambah ilmu, bertambah pengalaman, dan yang pasti kita akan merasa lebih
bahagia dan lebih nyaman karena di mana-mana kita punya teman.
Itu adalah permasalahan yang di alami
Andin sejak duduk di
bangku SMP. Beda lagi dengan Fian, soal teman Fian tidak ada masalah, siapapun
anaknya dan berasal dari SD/MI manapun Fian tidak pernah peduli.
Justru yang membuat Fian sedih berada di
SMP saat ini adalah karena jarak antara rumah dan sekolah yang jauh. Dulu waktu
SD bersepeda cukup lima menit sudah sampai di sekolah.Sekarang di SMP, Fian
harus mengayuh sepeda lebih dari setengah jam.
Fian sering malas bangun bila pagi telah tiba, rasanya capai, lelah bila harus
berangkat sekolah, belum lagi nanti kalau pulang sekolah di tengah terik panas
matahari, debu kendaraan bermotor, semua itu menambah kekesalan Fian.
Fian pernah menyampaikan keluhannya itu
kepada ayahnya. Ayahnya memberikan semangat dan bercerita bahwa dulu ayahnya
malah lebih jauh dari Fian, jalan tidak semulus dan seenak sekarang, dan itu
dijalani ayah dengan senang hati, ikhlas dan sekarang tinggal menikmati hasil
dari semua perjuangan itu. Oleh karena itu kalau Fian ingin hidup enak,
senang,dan berkecukupan di kemudian hari maka sekarang harus berjuang dan salah
satu bentuk perjuangan itu adalah dengan rajin bersekolah dengan senang dan
ikhlas. Jangan putus asa, jangan malas, jangan ngedumel, dan jangan meminta
fasilitas lebih yang tidak sesuai dengan kondisi diri.
Fian sebenarnya ingin minta sepeda motor,
agar dia tidak terlalu capai pulang pergi ke sekolah. Keinginan Fian itu di
tolak oleh ayahnya, karena menurut ayah Fian belum cukup umur untuk mengendarai
sepeda motor, Fian tidak punya KTP,SIM, dan itulah yang menyebabkan ayahnya
menolak keinginan Fian, karena pengguna kendaraan bermotor yang tidak memiliki
SIM ( Surat Ijin Mengemudi ), merupakan tindakan yang melanggar hukum.
Ayah Fian berjanji akan membelikan sepeda
motor baru kalau Fian bisa lulus dari SMP dengan nilai yang baik. Fian dengan
senang hati menerima tawaran ayahnya dan Fian-pun berjanji akan aktif ke sekolah dan rajin belajar.
Fian juga tidak akan mengeluh dan tidak membeda-bedakan
saat dia sekolah di SD. Fian akan mmeniru apa yang dulu pernah dilakukakan oleh ayahnya yaitu “
berakit-rakit ke hulu berenang ketepian “ yang artinya bersakit-sakit dahulu
bersenang-senang kemudian.