Tampilkan postingan dengan label artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label artikel. Tampilkan semua postingan

Kamis, 13 Januari 2022

Guru dan Siswa MTsN 3 HSU Takziah Kepada Warga

Anonim

 

Guru dan Siswa MTsN 3 HSU Takziah Kepada Warga


Babirik (MTsN 3 HSU) Guru beserta siswa takziah kewarga yang meninggal dunia di sekitar lingkungan madrasah. Selasa(11/01/22) di rumah warga desa Babirik Hilir.

Takziah dilaksanakan dalam rangka menyampaikan bela sungkawa dan turut berduka cita atas meninggalnya salah satu warga dan sekaligus menjadi momen untuk menjalin silaturahmi dengan warga sekitar lingkungan madrasah.

Kepala MTsN 3 HSU H. Ismit, S.Pd.I, MM menyampaikan “Kegiatan ini dilakukan untuk mempererat silaturahmi dengan warga sekitar madrasah agar terjalin rasa kekeluargaan, dan kegiatan di isi dengan zikir, tahlil dan do’a yang dipimpin oleh salah satu guru madrasah.”ungkapnya.

Kamad juga menambahkan “Kegiatan ini juga bertujuan untuk mendidik para siswa agar dalam bermasyarakat kita harus bisa berempati dan peduli terhadap warga yang terkena musibah diantaranya meninggal dunia, “tambahnya.

Wakil kepala madrasah bidang humas Maswandi S.Pd.I mengatakan “Kegiatan takziah menjadi kegiatan rutin madrasah yang dilaksanakan jika ada warga sekitar madrasah yang mendapat musibah meninggal dunia. "Asalkan pihak madrasah diberi kabar dan tidak berbenturan dengan kegiatan lain," pungkasnya.

 Penulis            : Rajuddin

Foto                 : Rajuddin

Selasa, 28 Desember 2021

Siswi MTsN 3 HSU Tampil di MTQ Suara Emas V Tingkat Provinsi Kalsel

Anonim
Siswi MTsN 3 HSU Tampil di MTQ Suara Emas V Tingkat Provinsi Kalsel


Babirik (MTsN 3 HSU) - Siswi Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Hulu Sungai Utara (HSU) berkesempatan menjadi salah satu perwakilan dari Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dalam lomba MTQ Suara Emas ke V Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan Golongan Anak-anak Trio, Sabtu (25/12/21) di Gedung Islamic Center Martapura.
Lomba yang digelar Ikatan Persaudaraan Qori-Qori’ah dan Hafizh-Hafizhah (IPQAH) yang bertajuk “Dengan MTQ Suara Emas V Tingkat Provinsi Kalsel Kita Bumikan Syiar Al-Qur’an Menuju Banua Sehat Bebas Covid-19 “ diikuti oleh beberapa kabupaten se Kalimantan Selatan, perwakilan dari kabupaten Hulu Sungai Utara Golongan Anak-anak Trio  diambil dari siswa-siswi yang terpilih.
Kepala MTsN 3 HSU H. Ismit, S.Pd.I, MM mengatakan “Dengan diadakan nya kegiatan Eskol tilawah selama 3 bulan terakhir ini  di MTsN 3 HSU baik secara Daring maupun Luring, siswa-siswi dapat juga mengikuti lomba Tilawah tingkat kabupaten dan provinsi, terimakasih atas kerjasama semua kawan-kawan di MTsN 3 HSU”,ungkapnya.
Kamad juga mengatakan sangat senang dan bangga mendengar kabar bahwa siswi MTsN 3 HSU terpilih mewakili Kabupaten HSU pada perlombaan MTQ Suara Emas ke V tingkat Provinsi Kalimantan Selatan dan Alhamdulillah siswi kami Yuli Ramadhani beserta teman-temannya Rabi’atul Ashfia dari SDIT Ihsanul Amal Alabio, Mariyatul Khibtiah dari MTs Nipi Rakha mendapatkan juara ke 2”, tambahnya.
H. Aulia Rahman, S. Pd. I selaku guru pembimbing Eskol Tilawah menuturkan “ Saya sangat bersyukur  atas terpilihnya salah satu siswi MTsN 3 HSU untuk mewakili MTQ Suara Emas ke V tingkat Provinsi Kalimantan Selatan dan telah mendapatkan juara ke 2, semoga kedepannya akan lebih baik lagi, aamiin”, katanya.
Sementara, salah satu peserta Yuli Ramadhani, menuturkan dirinya sangat senang dan bangga karena dirinya bersama teman-teman yang lain mampu meraih juara ke 2 dan bisa membanggakan HSU dan madrasah.
“Terima kasih do’a dan dukungannya kepada kami semua untuk warga MTsN 3 HSU, SDIT Ihsanul Amal Alabio, MTs Nipi Rakha dan yang lainya . Semoga dengan raihan juara ke 2 ini kami terus menerus berlatih dan selalu memberikan kebanggaan kepada madrasah,” tutupnya.


Penulis :Rajuddin

Rabu, 28 April 2021

SEKOLAHKU DULU DAN SEKARANG

Anonim

 


Saat kamu pertama kali masuk SMP/MTS, ngerasa beda, nggak? Ya beda pasti iya, baik dari segi lingkungan, teman, guru dll.

Banyak permasalahan yang muncul saat duduk di bangku SMP/MTS. Permasalahan itu baik masalah pribadi, belajar, sosial dll. Mengapa ini terjadi saat di SMP/MTS ?

Dulu ketika di SD/MI rasanya sangat menyenangkan, yang ada hanya bermain baik dengan teman laki-laki maupun dengan teman perempuan.

Bapak Ibu guru tidak banyak memberikan tugas, bahkan beliau tak jarang melihat saat kami bermain di halaman sekolah.Begitu pula dengan teman-teman, tidak ada persaingan, tidak ada rebutan pacar, tidak ada perkelahian yang membahayakan.

Hal ini sangat berbeda dengan di SMP/MTS. Saya banyak menemukan masalah yang di alami oleh teman-teman bahkan ada juga masalah yang saya alami sendiri. Adapun permasalahan yang muncul antara lain adalah merasa pribadi rendah diri karena bentuk fisik yang mengalami perkembangan dan perubahan ( dari kurus menjadi gendut, mulai tumbuh jerawat dll ), ada yang sedih karena kehilangan teman SD/MI atau berpisah dengan teman SD/MI karena beda sekolah, ada masalah belajar karena banyaknya jumlah pelajaran yang berbeda waktu SD/MI,  banyaknya tugas yang diberikan oleh guru, waktu belajar di sekolah yang lebih lama.

Itulah gambaran perbedaan sekolahku dulu dan sekolahku sekarang. Untuk lebih jelasnya di bawah ini dituliskan pokok- pokok  perbedaan pendidikan tingakat SD/MI dan SMP/MTS.



FORMAT POKOK-POKOK PERBEDAAN PENDIDIKAN TINGKAT  SD/MI DAN SMP/MTs.

NO

Hal-hal yang perlu diperhatikan

Tingkat

SD/MI

Tingkat

SMP?MTs

1.

Awal masuk sekolah

Tidak ada kegiatan MOPDB/ masa orientasi peserta didik baru

Ada kegiatan MOPDB/ masa orientasi peserta didik baru

2.

Seragam

Putih Merah

Putih Biru

3.

Jam bangun

Mepet jam masuk sekolah

Lebih awal

4.

Jarak sekolah dari rumah

Dekat

Lebih jauh

5.

Waktu di rumah

Lebih banyak

Lebih sedikit

6.

Jam belajar di sekolah

Lebih sedikit/ sebentar

Lebih banyak/ lama

7.

Fasilitas sekolah

Kurang lengkap

Lebih lengkap

8.

Teman

Teman baru, teman TK

Teman baru, teman TK, teman SD/ MI

9.

Kegiatan ekstrakurikuler

Lebih sedikit

Lebih banyak pilihan

10.

Lama pendidikan

6 tahun

3 tahun

11.

Cara belajar

Lebih banyak mendengarkan

Lebih banyak berpikir dan kegiatan kelompok

12.

Perpustakaan

Kurang lengkap

Lebih lengkap

13.

Arah peminatan

Minat belajar

Minat belajar, dan arah karir/pekerjaan

14.

Bermain

Teman sedesa/ sekomplek

Teman sedesa, luar desa/kecamatan

15.

Kalau ulang tahun

Di beri ucapan

Di guyur air, di tabur tepung, dilempar telur dll

16.

Masalah yang dialami

Lebih jarang

Lebih banyak/ komplek

17.

Guru yang mengajar

Guru kelas

Guru mata pelajaran

18.

Pelayanan BK

Guru kelas

Guru BK / Konselor

19.

Ujian Nasional

Tidak ada Ujian Nasional

Ada Ujian Nasional

20.

Arah Studi Lanjut

Ke SMP/ MTs

Ke SMA,  SMK



CERITA

Andin begitu bangga saat pertama kali masuk sekolah di SMP. Dia sudah mempersiapkan semua perlengkapan sejak semalam.

Andin bangun pagi-pagi, setelah berseragam Andin berdiri di depan cermin dan berkata dalam hatinya, ” wah cantik sekali aku dengan seragam baruku di SMP, pakai rok panjang berwarna biru, beda saat aku di SD pakai rok pendek berwarna merah. “

Pertama masuk sekolah aku mengikuti upacara pembukaan MOPDB ( masa orientasi peserta didik baru ).

Andin baris di urutan kedua.Dia sangat senang dan semangat  mengikuti  kegiatan MOPDB selama satu minggu. Setelah satu minggu menjalani kegiatan MOPDB, mulailah ada pembagian kelas dan menempati kelas sesuai dengan daftar pembagian kelas yang ditempel di papan.

Ketika berada di dalam kelas, Andin mengamati satu persatu temannya, ternyata tidak satupun di dalam kelas yang dulunya adalah teman SD. Andin mulai merasakan kesedihan, kesepian, dan tidak nyaman berada di dalam kelas. 

                   Andin mulai tidak bersemangat untuk ke sekolah, karena dia merasa sendirian di dalam kelas itu. Teman SD-nya yang sekarang satu sekolah dengannya ternyata berada di kelas yang berbeda. Andin bilang ke ibunya bahwa dia ingin pindah kelas yang ada teman SD-nya dulu. Ibu Andin memberikan pengertian kepadanya bahwa di SMP itu temannya lebih banyak, berasal dari berbagai SD / MI, untuk itu Andin harus belajar mau bersosialisasi dengan teman-teman baru di dalam kelasnya dan nanti bila istirahat bisa menemui temannya waktu SD dulu. Tidak selamanya kita harus berteman dan bermain  dengan  teman yang sama atau dengan teman yang itu-itu terus.

                    Semakin banyak teman maka kita akan bertambah ilmu, bertambah pengalaman, dan yang pasti kita akan merasa lebih bahagia dan lebih nyaman karena di mana-mana kita punya teman.

                   Itu adalah permasalahan yang di alami Andin sejak duduk di bangku SMP. Beda lagi dengan Fian, soal teman Fian tidak ada masalah, siapapun anaknya dan berasal dari SD/MI manapun Fian tidak pernah peduli.

                   Justru yang membuat Fian sedih berada di SMP saat ini adalah karena jarak antara rumah dan sekolah yang jauh. Dulu waktu SD bersepeda cukup lima menit sudah sampai di sekolah.Sekarang di SMP, Fian harus mengayuh sepeda lebih dari setengah jam.
Fian sering malas bangun bila pagi telah tiba, rasanya capai, lelah bila harus berangkat sekolah, belum lagi nanti kalau pulang sekolah di tengah terik panas matahari, debu kendaraan bermotor, semua itu menambah kekesalan Fian.

                 Fian pernah menyampaikan keluhannya itu kepada ayahnya. Ayahnya memberikan semangat dan bercerita bahwa dulu ayahnya malah lebih jauh dari Fian, jalan tidak semulus dan seenak sekarang, dan itu dijalani ayah dengan senang hati, ikhlas dan sekarang tinggal menikmati hasil dari semua perjuangan itu. Oleh karena itu kalau Fian ingin hidup enak, senang,dan berkecukupan di kemudian hari maka sekarang harus berjuang dan salah satu bentuk perjuangan itu adalah dengan rajin bersekolah dengan senang dan ikhlas. Jangan putus asa, jangan malas, jangan ngedumel, dan jangan meminta fasilitas lebih yang tidak sesuai dengan kondisi diri.

                 Fian sebenarnya ingin minta sepeda motor, agar dia tidak terlalu capai pulang pergi ke sekolah. Keinginan Fian itu di tolak oleh ayahnya, karena menurut ayah Fian belum cukup umur untuk mengendarai sepeda motor, Fian tidak punya KTP,SIM, dan itulah yang menyebabkan ayahnya menolak keinginan Fian, karena pengguna kendaraan bermotor yang tidak memiliki SIM ( Surat Ijin Mengemudi ), merupakan tindakan yang melanggar hukum.

                Ayah Fian berjanji akan membelikan sepeda motor baru kalau Fian bisa lulus dari SMP dengan nilai yang baik. Fian dengan senang hati menerima tawaran ayahnya dan Fian-pun berjanji akan aktif  ke sekolah dan rajin belajar.

Fian juga tidak akan mengeluh dan tidak membeda-bedakan saat dia sekolah di SD. Fian akan mmeniru apa yang dulu  pernah dilakukakan oleh ayahnya yaitu “ berakit-rakit ke hulu berenang ketepian “ yang artinya bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.